Poster Donor Darah
Senin, 31 Mei 2010
Rabu, 05 Mei 2010
Mengenal Jenis Kertas Digital Photo Printing
Sebelum kalian masuk ke fotografi kita harus mengenal jenis-jenis kertas terlebih dahulu.
Perkembangan alat cetak (printer) dewasa ini sangat pesat dan cepat, kadang kita belum sempat mengenal satu jenis printer, jenis yang lain sudah beredar dipasaran. Tapi tidak halnya dengan kertas photo printing yang cenderung tetap, walaupun ada perbaikan itu biasanya perbaikan kulitas kertas dan kekuatannya. Bagi kita yang akan menggeluti dunia Digital Photo Studio mengenal jenis kertas photo printing wajib hukumnya, karena hal ini berhubungan langsung dengan kepuasan konsumen. Tetapi bukan berarti harga kertas mahal akan menghasilkan hasil cetakan maksimal, kemampuan kita untuk mengenal jenis printer dan jenis kertas photo sangat menentukan hasil akhir cetakan (diluar kemampuan editing photo). Untuk itu kita perlu mencocokan jenis printer dengan jenis kertas untuk menghasilkan kualitas photo yang sesuai bahkan memuaskan konsumen.
Ada beberapa jenis kertas photo printing yang banyak beredar dipasaran, diantaranya :
1. Canvas Paper
Jenis kertas ini jika kita gunakan untuk mencetak photo akan menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas layaknya sebuah lukisan. Hasil akhir cetakan akan menampilkan photo yang persis dengan kertas canvas.
2. Pemium Glossy Photo Paper
Kertas jenis ini biasa disebut oleh para penggunanya dengan sebutan high glossy, kertas jenis ini mampu menghasilkan cetakan dengan efek yang lebih mengkilap. Kertas jenis ini sangat cocok untuk mengcetak photo dengan resolusi tinggi. Walaupun harga kertas ini lebih mahal tetapi jika kita gunakan, akan menghasilkan cetakan photo yang maksimal dan lebih cerah.
3. Double-Side Paper
Jenis kertas ini mampu digunakan untuk mencetak photo pada kedua sisinya (depan dan belakang). Kualitas photo yang dihasilkan juga cukup bagus, tidak terlalu mengkilap dan cenderung doff. Jenis kertas ini cocok digunakan untuk mencetak pamflet yang biasanya digunakan untuk sarana promosi, sehingga para konsumen dapat melihat dikedua sisinya.
4. Laster Photo Paper
Laster photo paper biasanya digunakan untuk keperluan dokumenter karena jenis kertas ini sangat awet bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun, tidak mudah pudar, mampu menghasilkan efek doff, dan sangat cocok untuk photo dengan resolusi tinggi. Permukaan kertas yang mirip kulit jeruk adalah ciri khas untuk membedakan dengan jenis kertas lain. Ketahanan hasil cetakan membuat para konsumen puas, mungkin jenis ini bisa menjadi pertimbangan jika kita ingin serius didunia digital photo printing.
5. Glossy Photo Paper
Kertas ini merupakan jenis standar cetak photo. Dengan jenis kertas yang mengkilap dan putih mampu menghasilkan cetakan yang cemerlang. Dapat digunakan untuk photo resolusi tinggi dan harga kertas yang relatif murah (standar cetak photo).
6. Sticker Glossy Photo Paper
Sering kita menjumpai sticker yang menampilkan photo dengan warna dasar kertas putih dan mengkilap, jenis ini sangat cocok untuk keperluan pembuatan sticker serta mampu mencetak photo beresolusi tinggi.
7. Inkjet Paper
Kertas ini kurang cocok untuk keperluan digital photo printing, jenis kerta inkjet ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak sketsa gambar, proof arsitektur rumah, grafik bar, dan sebagainya. Kualitas kertasnya lebih bagus dari jenis HVS karena serapan pada tinta lebih bagus dan cepat kering.
8. Sublim Paper
Kertas jenis ini bukan digunakan untuk mencetak photo sebagai pajangan dirumah, didompet atau untuk dibingkai tetapi kertas ini digunakan sebagai mediator (media perantara) transfer gambar ke t-shirt (kaos). Jadi bila kita ingin sebuah gambar dipindahkannya ke t-shirt (kaos) maka gunakanlah jenis Sublim Paper karena kertas ini mampu memindahkan tinta dengan maksimal ke t-shirt.
Itulah jenis-jenis kertas yang banyak beredar dipasaran, tetapi sebenarnya masih banyak jenis lainnya. Jenis yang sudah dijelaskan adalah yang paling mudah untuk ditemukan disekitar kita. Kemampuan kita sangat mempengaruhi hasil akhir cetakan, dengan mengenal jenis kertas memudahkan kita menyesuaikan dengan keperluan cetak.
Perkembangan alat cetak (printer) dewasa ini sangat pesat dan cepat, kadang kita belum sempat mengenal satu jenis printer, jenis yang lain sudah beredar dipasaran. Tapi tidak halnya dengan kertas photo printing yang cenderung tetap, walaupun ada perbaikan itu biasanya perbaikan kulitas kertas dan kekuatannya. Bagi kita yang akan menggeluti dunia Digital Photo Studio mengenal jenis kertas photo printing wajib hukumnya, karena hal ini berhubungan langsung dengan kepuasan konsumen. Tetapi bukan berarti harga kertas mahal akan menghasilkan hasil cetakan maksimal, kemampuan kita untuk mengenal jenis printer dan jenis kertas photo sangat menentukan hasil akhir cetakan (diluar kemampuan editing photo). Untuk itu kita perlu mencocokan jenis printer dengan jenis kertas untuk menghasilkan kualitas photo yang sesuai bahkan memuaskan konsumen.
Ada beberapa jenis kertas photo printing yang banyak beredar dipasaran, diantaranya :
1. Canvas Paper
Jenis kertas ini jika kita gunakan untuk mencetak photo akan menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas layaknya sebuah lukisan. Hasil akhir cetakan akan menampilkan photo yang persis dengan kertas canvas.
2. Pemium Glossy Photo Paper
Kertas jenis ini biasa disebut oleh para penggunanya dengan sebutan high glossy, kertas jenis ini mampu menghasilkan cetakan dengan efek yang lebih mengkilap. Kertas jenis ini sangat cocok untuk mengcetak photo dengan resolusi tinggi. Walaupun harga kertas ini lebih mahal tetapi jika kita gunakan, akan menghasilkan cetakan photo yang maksimal dan lebih cerah.
3. Double-Side Paper
Jenis kertas ini mampu digunakan untuk mencetak photo pada kedua sisinya (depan dan belakang). Kualitas photo yang dihasilkan juga cukup bagus, tidak terlalu mengkilap dan cenderung doff. Jenis kertas ini cocok digunakan untuk mencetak pamflet yang biasanya digunakan untuk sarana promosi, sehingga para konsumen dapat melihat dikedua sisinya.
4. Laster Photo Paper
Laster photo paper biasanya digunakan untuk keperluan dokumenter karena jenis kertas ini sangat awet bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun, tidak mudah pudar, mampu menghasilkan efek doff, dan sangat cocok untuk photo dengan resolusi tinggi. Permukaan kertas yang mirip kulit jeruk adalah ciri khas untuk membedakan dengan jenis kertas lain. Ketahanan hasil cetakan membuat para konsumen puas, mungkin jenis ini bisa menjadi pertimbangan jika kita ingin serius didunia digital photo printing.
5. Glossy Photo Paper
Kertas ini merupakan jenis standar cetak photo. Dengan jenis kertas yang mengkilap dan putih mampu menghasilkan cetakan yang cemerlang. Dapat digunakan untuk photo resolusi tinggi dan harga kertas yang relatif murah (standar cetak photo).
6. Sticker Glossy Photo Paper
Sering kita menjumpai sticker yang menampilkan photo dengan warna dasar kertas putih dan mengkilap, jenis ini sangat cocok untuk keperluan pembuatan sticker serta mampu mencetak photo beresolusi tinggi.
7. Inkjet Paper
Kertas ini kurang cocok untuk keperluan digital photo printing, jenis kerta inkjet ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak sketsa gambar, proof arsitektur rumah, grafik bar, dan sebagainya. Kualitas kertasnya lebih bagus dari jenis HVS karena serapan pada tinta lebih bagus dan cepat kering.
8. Sublim Paper
Kertas jenis ini bukan digunakan untuk mencetak photo sebagai pajangan dirumah, didompet atau untuk dibingkai tetapi kertas ini digunakan sebagai mediator (media perantara) transfer gambar ke t-shirt (kaos). Jadi bila kita ingin sebuah gambar dipindahkannya ke t-shirt (kaos) maka gunakanlah jenis Sublim Paper karena kertas ini mampu memindahkan tinta dengan maksimal ke t-shirt.
Itulah jenis-jenis kertas yang banyak beredar dipasaran, tetapi sebenarnya masih banyak jenis lainnya. Jenis yang sudah dijelaskan adalah yang paling mudah untuk ditemukan disekitar kita. Kemampuan kita sangat mempengaruhi hasil akhir cetakan, dengan mengenal jenis kertas memudahkan kita menyesuaikan dengan keperluan cetak.
PHOTOGRAM
"A photogram is a photographic image made without a camera by placing objects directly onto the surface of a photo-sensitive material such as photographic paper and then exposing it to light. The result is a negative shadow image varying in tone, depending on the transparency of the objects used. Areas of the paper that have received no light appear white; those exposed through transparent or semi-transparent objects appear grey" kalo kata mbah wikipedia
yang intinya kalo kita ngeletakin benda atau foto di atas kertas lumens trus di kasih penyinaran, natinnya akan "terekam" di kertas lumens nya. Gw tau teknik ini pertama kali dr buku nya kang Ray Bacthiar yg tentang Kamera Lubang Jarum hasil ngbek2 lab kampus, di situ dijelasin cara ngepostifin hasil KLJ negatif, pertama nyoba sama mba sela di kampus gagal gara2 kelamaen jd kebakar semua, hihiiiii.... lalu di rumah saya kepikiran berarti bsa but duplikat foto juga dung.
urut dr yg atas yaa:
-foto asli diambil tahun 77
-kertas lumens,20 detik, bohlam 15 watt jarak 30cm,proses basah
-kertas lumens, 20 detik, bohlam 15 watt jarak 30 cm, proses basah
PHOTOGRAM murah meriah
alat dan bahan:
-lampu bohlam kuning
-Kaca/akrilik
-kertas lumens
-foto yang mau di duplikat
-perlengkapan cetak (developer,Stop Bath,Fixer)
caranyaaa:
-letakan foto dan kertas lumens berhadapan (bagian kasr kertas lumens dengan gambar foto)
-letakan kaca di atas kedua kertas lumens dan foto yang tadi sudah berhadapan
-lakukan penyinaran di atas nya menggunakan bohlam selama beberapa saat (lama waktu penyinaran dipengaruhi, jarak lampu ke objek foto+kertas lumens dan watt lampu.
-ambil foto
-lakukan proses cetak basah tradisional
yang intinya kalo kita ngeletakin benda atau foto di atas kertas lumens trus di kasih penyinaran, natinnya akan "terekam" di kertas lumens nya. Gw tau teknik ini pertama kali dr buku nya kang Ray Bacthiar yg tentang Kamera Lubang Jarum hasil ngbek2 lab kampus, di situ dijelasin cara ngepostifin hasil KLJ negatif, pertama nyoba sama mba sela di kampus gagal gara2 kelamaen jd kebakar semua, hihiiiii.... lalu di rumah saya kepikiran berarti bsa but duplikat foto juga dung.
urut dr yg atas yaa:
-foto asli diambil tahun 77
-kertas lumens,20 detik, bohlam 15 watt jarak 30cm,proses basah
-kertas lumens, 20 detik, bohlam 15 watt jarak 30 cm, proses basah
PHOTOGRAM murah meriah
alat dan bahan:
-lampu bohlam kuning
-Kaca/akrilik
-kertas lumens
-foto yang mau di duplikat
-perlengkapan cetak (developer,Stop Bath,Fixer)
caranyaaa:
-letakan foto dan kertas lumens berhadapan (bagian kasr kertas lumens dengan gambar foto)
-letakan kaca di atas kedua kertas lumens dan foto yang tadi sudah berhadapan
-lakukan penyinaran di atas nya menggunakan bohlam selama beberapa saat (lama waktu penyinaran dipengaruhi, jarak lampu ke objek foto+kertas lumens dan watt lampu.
-ambil foto
-lakukan proses cetak basah tradisional
Minggu, 11 April 2010
Selasa, 30 Maret 2010
Cara simple Mengambil Foto Pemandangan
Memotret pemandangan bukan barang baru bagi penyuka bepergian, apalagi penggemar fotografi. Namun, pesona dalam objek yang diabadikan seringkali tidak sesuai dengan keindahan yang kita rasakan saat memotret. Ini tentu persoalan cara foto, karena pengambilan objek pemandangan memang membutuhkan beberapa trik tersendiri.
Memotret Objek
Untuk mendapat gambar yang menarik nantinya, percobaan mau tidak mau harus dilakukan. Berbagai angle atau sudut pandang mesti dicoba, termasuk tinggi-rendah, menyamping, dll. Cara foto ini belum jika dikombinasikan dengan posisi tubuh kita. Misalnya, pengambilan tidak perlu selamanya tegak lurus, tetapi bisa setengah jongkok, duduk, atau bahkan berbaring.
Sebenarnya, pesona pemandangan berasal dari warna kontras cuaca saat kita berada di tempat itu. Misalnya, langit dan laut memberikan warna biru yang baik, tetapi akan terasa "kosong" tanpa adanya perahu nelayan pada gambar. Lalu warna awan putih, langit biru, dan perkebunan teh yang hijau, membuat warna kontras tersendiri, tapi tidak menarik tanpa adanya rumah penduduk. Atau dalam cara foto lainnya, sisi sungai yang dipenuhi pepohonan hijau cukup, kontras dengan warna perahu atau air terjun yang jernih.
Memotret Sunset dan Sunrise
Bagi penikmat pemandangan, pagi dan sore hari adalah pembuka dan penutup hari yang pantas dilihat. Mengabadikan moment matahari terbit atau matahari terbenam, jelas punya daya tarik mengagumkan. Secara mendasar, cara pengambilan foto dilakukan dengan memilih objek yang paling luas. Pengambilan sendiri biasanya dilakukan pada pukul 04.30 s.d. 06.00 untuk sunrise, dan sunset antara pukul 17.00 s.d. 18.30, meski beberapa tempat membutuhkan waktu berbeda pula.
Untuk mengabadikan warna sunset dan sunrisemenyala, menggunakan lensa filter warna bisa jadi trik menarik. Tetapi dengan cara foto biasa menggunakan kamera poket, beberapa orang membuktikan hasil yang nyaris menyerupai kamera SLR. Jadi, untuk soal ini, paling penting adalah terus-menerus mencoba, tidak terlalu lama berpikir, karena hanya ada waktu satu jam sebelum semua menjadi gelap, atau matahari terlanjur meninggi.
Sangat baik jika peralatan seperti tripod dan lensa wide selalu dibawa, karena kita tidak pernah bisa membayangkan sudut terbaik yang memungkinkan. Cara foto sunset sendiri akan punya hasil cukup menonjol jika menggunakan warna BW, sedang pengambilan sunrise mencapai klimaks setengah jam setelah matahari terbenam.
Pengambilan foto pemandangan menggunakan ponsel
Kadangkala saat kita memotret, obyek yang kita foto tidak dapat masuk semua kedalam layar bidikan. Hal ini kadang dikarenakan posisi yang sudah mepet dan sebagainya. Salah satu cara agar semua obyek dapat kita lihat maka bisa menggunakan mode Panorama. Namun tidak semua ponsel mendukung mode ini. Berikut ini ada sedikit cara penggunaan dengan menggunakan SE W810i.
- Nyalakan kamera
- Klik setting – shot mode – pilih Panorama
- Maka akan ada tampilan mode Panorama
- Untuk membuat panorama dibutuhkan 2 sampai 3x pengambilan gambar dan memfoto dimulai dari sebelah kiri ke kanan
- Setelah menentukan obyek,ambil foto pertama (gambar 1). Setelah itu foto pertama akan disimpan, dan kemudian akan muncul kembali tampilan di layar dimana disebelah kiri layar ada sedikit bayangan hasil dari foto pertama.
- Pas-kan gambar bayangan tersebut dengan obyek supaya hasilnya bisa tepat. (gambar 2) Disini saya gambarkan yang berwarna hijau adalah sedikit bayangan hasil pengambilan gambar yang pertama dan yang hitam putih adalah foto kedua yang akan kita ambil (meskipun kalau di ponsel semuanya akan berwarna). Pas-kan gambar rumah hasil foto pertama dengan gambar rumah di layar (foto yang akan kita ambil).
- Setelah pas kemudian ambil gambarnya, setelah selesai maka hasil akan disimpan dan akan muncul kembali tampilan di layar dimana disebelah kiri layar ada sedikit bayangan hasil dari foto kedua. Jika hanya akan mengambil 2 foto saja klik done.
- Jika masih akan mengambil foto maka pas-kan kemudian ambil foto ketiga.
- Setelah selesai maka akan terbentuk sebuah foto memanjang seperti contoh.
A. Foto diambil dengan mode normal
B. Foto diambil dengan mode panorama
Selamat mencoba
Langganan:
Postingan (Atom)